Saturday, September 25, 2010

Tuja'i Penganugerahan Gelar Ta'uwa

Iss Moerad 11:20 PM

Dalam prosesi dan upacara penganugerahan gelar tauwa, rakyat yang diwakili oleh para pemangku adat mengumandangkan sajak-sajak suci (tuja'i). Sajak-sajak ini berisi aturan atau hukum-hukum yang mengatur kehidupan kejiwaan maupun perilaku si penerima gelar.
beberapa tujai yang penting untuk dibahas disini adalah sebagai berikut :
1. Tujai Persatuan Gorontalo-Limboto
Wallahi-wallahi otutu
Hulontalo Limutu
U tutuwawuwa otutu
Dahayi bolo moputu
Ode janji to buku

Dengan nama Allah yang Maha Benar
Gorontalo Limboto
yang sama dan serasi
Seperti janji yang tertulis

Tujai ini mengingatkan bahwa diantara kedua Pohala'a ini (Gorontalo dan Limboto) telah terjalin suatu perjanjian tertulis yang dikukuhkan sumpah pada tanggal 12 Syaban 1084 H.
Limboto dan Gorontalo adalah saudara kembar yang tidak terpisahkan sepanjang jaman. Tidak mengherankan bila upacara penobatan olongiya lo limutu (raja Limboto) sebagai tauwa dilaksanakan oleh jajaran adat Gorontalo. Begitu pula sebaliknya, bila olongiya lo hulontalo (raja Gorntalo) yang diberi gelar, aka pelaksana upacaranya adalah masyarakat adat Limboto.

2. Tujai Peringatan agar jangan cerai
Billahi, billahi, billahi
Limutu Hulontalo
Dahayi mawalo
Wonu bolo mawalo
Mowali mobunggalo

Dengan nama Allah 3x
Limboto Gorontalo
jaga jangan sampai retak
Jika sampai retak
akan hancur berantakan

Tu'jai telah menjelaskan sebab akibat yaitu jika tidak memelihara kerukunan kedua negeri, maka negeri itu akan hancur dan masyarakat akan menjadi liar. Limboto dan Gorontalo bukan bersaing dalam penonjolan, tetapi saling menopang dalam pembangunan. Perbedaan pendapat mesti dimusyawarahkan dalam lingkaran rasa persaudaraan yang kokoh.

3. Tujai Pemantapan
Tallahi, Tallahi, Tallahi
Delo tahuwa to nurani
Syara'awawu adati
Wahu popobiibiya
Adati wawu syari'iya
Dila bolo wohiya motiya
Odudu'a lo tadiya

Atas nama Allah 3x
Simpanlah dalam nurani
Syari'at dan adat
Buatlah seimbang
Adat dan Syariat
Jangan sampai terpisah
Akan tertimpa sumpah (kutukan)

Tujai ini menegaskan bahwa adanya keseimbangan adat sebagai tata karama atau penata moral, syariat adalah kewajiban sebagai muslim dan pelanggaran adat berarti pelanggaran sumpah. Pelanggaran syariat adalah dosa. Kedua-duanya akan menerpa setiap manusia pelaku dan penyandang gelar adat.

4. Tujai pengukuhan penguasaan
Huta, huta lo ito Eeya
Tulu, tulu lo ito Eeya
Dupoto, dupoto lo itu Eeya
Taluhu, taluhu lo ito Eeya
Tawu, tawu lo itu Eeya
Boo itu Eeya dilo poluli hilawo

Tanah , tanah milik tuanku
Api, api milik tuanku
Angin, angin milik tuanku
Air, air milik tuanku
Rakyat, rakyat milik tuanku
Tapi tuanku jangan sewenang-wenang

Jelas dalam tujai tersebut, penyandang gelar tauwa diberikan kewenangan pada tanah, air, angin, api dan manusia, tapi tidak dibenarkan sewenang-wenang menuruti hawa nafsu.

Categories:

2 comments:

Unknown said...

Bangga jadi anak gorontalo

Unknown said...

Terima kasih,, tujai yg terakhir itu yg selalu saya ingat selalu ketika bancana datang 😢😢

Post a Comment